I
PENDAHULUAN
Mata kuliah Office Management (Manajemen Perkantoran, dan selanjutnya akan
menggunakan istilah versi Indonesia) diberikan kepada mahasiswa Sekolah Tinggi
Bahasa Asing (STIBA) Bumi Beringin Manado dengan tujuan untuk membekali para
mahasiswa dengan pengetahuan aplikatif tentang organisasi. Harapannya, para
mahasiswa mempunyai persiapan yang lebih dini di dalam menghadapi kehidupan di
masa depan, yaitu pada saat mereka harus berkecimpung dan terjun langsung ke
masyarakat sebagai bagian dari kehidupan sosial manusia, khususnya di lapangan
kerja masing-masing.
Situasi lapangan kerja dewasa ini didominasi
oleh sistem kerja yang semakin modern dan didukung oleh sistem komunikasi dan
teknologi informasi yang semakin canggih. Hal tersebut adalah konsekuensi dari
era globalisasi yang terus menyebar ke segala penjuru dunia. Sistem kerja
modern dengan kekuatan efisiensi dan efektivitas yang jauh lebih tinggi pada
akhirnya setahap demi setahap mampu menggilas sistem kerja tradisional. Oleh
karena itu, organisasi perusahaan senantiasa memerlukan sumber daya manusia
yang profesional dan siap pakai.
Sekarang
ini, calon tenaga kerja tidak bisa lagi hanya mengandalkan profesionalisme di
bidangnya sendiri secara eksklusif. Baik bekerja sendiri, menjadi manajer
maupun sebagai karyawan, interaksi dengan lingkungan menjadi suatu keniscayaan
di era keterbukaan dewasa ini. Dengan bekal pengetahuan organisasi dan
manajemen perkantoran, mudah-mudahan para lulusan STIBA Bumi Beringin Manado
nantinya cukup siap untuk menghadapi bidang kerja dan lingkungan kerjanya
masing-masing.
Manajemen perkantoran adalah suatu
cabang ilmu manajemen yang berhubungan dengan pelayanan, pemerolehan,
perekaman, dan penganalisaan informasi, perencanaan, dan pelayanan komunikasi
oleh manajemen perusahaan untuk mengamankan asetnya, memacu urusannya, dan
mencapai sasaranya. Sebagai salah satu bentuk manajemen, definisi manajemen perkantoran
juga tetap menganut prinsip-prinsip manajemen secara umum yang meliputi usaha
bersama untuk mengelola sumber daya dalam suatu organisasi demi tujuan
tertentu. Menurut Moekijat (1997:2), manajemen perkantoran dapat diartikan
sebagai penjurusan dan pengawasan sebuah kantor untuk mencapai tujuannya yang
khusus dan dengan cara sehemat-hematnya.
Ruang lingkup materi perkuliahan
Manajemen Perkantoran akan meliputi hakikat manajemen, sumber daya manusia,
sumber daya material, dan sistem serta prosedur manajemen perkantoran.
II
HAKIKAT MANAJEMEN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, kemampuan manusia itu
terbatas, baik fisik, pengetahuan, waktu maupun perhatiannya. Di lain pihak,
kebutuhan dan keinginan manusia cenderung tidak terbatas. Usaha untuk memenuhi
kebutuhan dan mengatasi terbatasnya kemampuan di dalam melakukan pekerjaan
kemudian mendorong manusia untuk berbagi pekerjaan, tugas dan tanggung jawab.
Dengan adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab maka terbentuklah suatu
sistem kerjasama dan rasa keterikatan.
Meskipun aplikasi manajemen telah
diterapkan sejak peradaban Yunani Kuno dan masa kekaisaran Roma, tidak ada
perkembangan yang signifikan di bidang manajemen sampai munculnya gerakan
Revolusi Industri. Munculnya berbagai penemuan ilmiah berupa mesin-mesin (mesin
uap, mesin cetak, listrik) mendorong industri-industri rumah tangga berkembang
menjadi pabrik-pabrik yang mampu memproduksi barang-barang ratusan kali lipat
jumlahnya dibanding dengan alat-alat tradisional sebelumnya, bahkan dengan
kualitas yang lebih tinggi.
Saat
industri rumah tangga yang dikelola oleh keluarga tidak mampu lagi mengurusi
pabriknya karena kekurangan tenaga kerja untuk mengelolan hasil produksi mesin
yang berlimpah, mereka membutuhkan orang lain untuk membantu mengelola pabrik
sehingga lahirlah istilah majikan dan buruh. Perusahaan-perusahaan pun tumbuh
menjamur dan menarik banyak tenaga kerja. Begitu pun saat industri pabriknya
semakin berkembang dan menuntut ekspansi, diperlukan modal dari orang lain
lagi, dan lahirlah istilah pemegang saham. Semua hal-hal tersebut di atas
menyebabkan munculnya pendekatan yang lebih sistematis terhadap manajemen.
Mengapa
harus ada manajemen?
Perkembangan
organisasi, baik yang berorientasi profit maupun non-profit, terus berkembang
dengan pesat. Sementara itu, kehidupan masyarakat yang semakin kompleks dan
pemenuhan kebutuhan yang semakin bervariasi pada akhirnya melahirkan para
pesaing. Hukum alam pun berlaku, siapa saja yang mampu bersaing akan terus
eksis, sedangkan yang tidak mampu harus siap-siap turun dari gelanggang.
Siapakah yang mampu bersaing? Tentu saja mereka yang dapat mengelola
organisasinya secara efektif dan efisien. Di sinilah peran penting manajemen.
Pada
dasarnya, pekerjaan itu berat dan sulit jika semuanya harus dikerjakan sendiri.
Oleh karena itu, diperlukan pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab.
Manajemen yang baik tentunya akan dapat meningkatkan daya guna dan hasil guna
semua potensi yang dimiliki oleh organisasi. Melalui manajemen yang baik,
organisasi dapat menghindari pemborosan-pemborosan yang tidak perlu melalui
pengerjaan yang efisien, memanfaatkan segala sumber daya dan potensi organisasi
secara efektif, mendorong kerjasama yang saling menguntungkan, dan bertumbuh
secara sehat guna mencapai tujuan organisasi.
2. PENGERTIAN
Asal
muasal istilah manajemen adalah dari bahasa Latin manus, yang berarti tangan, dan agere,
yang berarti melakukan. Gabungan kedua kata tersebut adalah managere yang berarti mengendalikan.
Kata manajemen sendiri diserap dari kata bahasa Inggris management. To manage artinya mengelola. Pengelolaan dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Ada enam aspek pertanyaan
yang dapat diajukan berkaitan dengan konsep pengelolaan: siapa, apa, bilamana
(kapan), di mana, bagaimana, dan mengapa. Untuk memudahkan mengingat keenam
pertanyaan tersebut dapat dibuat akronim SIABIDIBAME.
Siapa
yang mengelola?
Yang
mengelola adalah manajer dengan segala wewenang dan kekuasaannya untuk
mendayagunakan sumber daya organisasi sehingga semua proses manajemen dapat
tertuju dan terarah kepada tujuan yang diinginkannya secara efektif dan efisien.
Apa
yang dikelola?
Yang
dikelola adalah sumber daya organisasi (men,
money, materials, methods, machines, market, and information—manusia, uang,
barang, metode, mesin, pasar, dan informasi) dan semua kegiatan yang
ditimbulkannya dalam proses manajemen tersebut.
Bilamana
atau kapan mengelolanya?
Sumber
daya organisasi harus dikelola berdasarkan skala prioritas yang telah
ditetapkan sebelumnya melalui proses fungsi perencanaan.
Di
mana harus dikelola?
Organisasi
adalah ‘alat’ dan ‘wadah’ (tempat) untuk mengelola sumber daya dan semua
kegiatan proses manajemen dalam usahanya untuk mencapai tujuan. Jadi, proses
pengelolaan hanya dapat dilakukan di dalam suatu organisasi. Di sinilah
kerjasama, pembagian kerja, pendelegasian wewenang, koordinasi, dan integrasi
dilakukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Bagaimana
mengelolanya?
Pengelolaan
sumber daya organisasi dapat dilakukan berdasarkan fungsi manajemen yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Mengapa
harus dikelola?
Upaya
pengelolaan dibutuhkan agar sumber daya organisasi dapat lebih berdaya guna,
berhasil guna, terintegrasi, dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan yang
optimal.
Perlu
ditegaskan bahwa manajemen dan organisasi bukanlah tujuan, tetapi hanya ‘alat’
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Meskipun hanya suatu alat, organisasi
tetap harus dikelola dengan baik agar tujuan dapat dicapai secara optimal,
menghindari terjadinya pemborosan-pemborosan yang tidak perlu, dan memanfaatkan
segala potensi yang dimiliki secara efektif.
Untuk
lebih memahami konsep manajemen, berikut ditampilkan beberapa kutipan definisi
manajemen dari pakar-pakar manajemen:
Andrew F. Sikula
Management in general refers to planning,
organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, and
decision making activities performed by any organization in order to coordinate
the varied resources of the enterprise so as to bring an efficient creation of
some product or service.
(Manajemen
pada umumnya dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, penempatan karyawan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga
akan menghasilkan suatu produk atau layanan secara efisien)
George Terry
Management is a distinct process consisting
of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and
accomplish stated objectives by the use of human being and other resources.
(Manajemen
adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya)
Harold Koontz & Cyril O’Donnel
Management is getting things done through
people. In bringing about this coordinating of group activity, the manager
plans, organizes, staffs, directs, and controls the activities other people.
(Manajemen
adalah usaha untuk mengerjakan sesuatu dengan mengerahkan orang lain. Untuk
mengoordinasi sejumlah kegiatannya, manajer merencanakan, mengorganisasikan,
menempatkan karyawan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan orang-orang yang
digerakkannya).
3. FUNGSI MANAJEMEN
Apabila
ditelaah secara lebih mendalam, konsep manajemen yang ditawarkan baik oleh Andrew
Sikula, George Terry, maupun Harold Koontz & Cyril O’Donnel terkait erat
dengan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian.
Mengapa
harus ada perencanaan?
Perencanaan
memuat berbagai aspek seperti yang dinyatakan oleh Harold Koontz & Ciryl
O’Donnel bahwa planning is the function
of a manager which involves the selection from alternatives of objectives,
policies, procedures, and programs (perencanaan adalah fungsi seorang
manajer yang meliputi pemilihan alternatif-alternatif tujuan, kebijakan,
prosedur, dan program). Dengan kata lain, perencanaan merupakan proses
penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari
alternatif-alternatif yang ada. Jadi, masalah perencanaan adalah masalah
‘memilih’ yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada. Tanpa adanya
perencanaan berarti tidak ada tujuan, pedoman pelaksanaan, dan alternatif
keputusan.
Tiadanya
perencanaan dapat berimplikasi kepada tiadanya tujuan, pedoman pelaksanaan dan
alternatif keputusan juga menyebabkan tidak adanya keputusan maupun proses
manajemen. Jika tidak ada keputusan maupun proses manajemen maka dapat
dibayangkan model manajemen seperti apa yang sedang terjadi. Bahkan, dari
perencanaanlah maka fungsi-fungsi manajemen yang lain seperti pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian dapat berlangsung karena ketiga fungsi manajemen
tersebut bergantung kepada perencanaan yang memuat pedoman pelaksanaan kegiatan
organisasi.
Hasibuan
menyatakan bahwa unsur-unsur dalam penyusunan perencanaan yang baik biasanya
mencakup visi dan misi, tujuan, anggaran, kebijakan, program, prosedur, metode,
standar, dan strategi.
Pengorganisasian
didefinisikan oleh Hasibuan sebagai suatu proses penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan bermacam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang-orang pada setiap kegiatan tersebut, menyediakan alat-alat
yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada
setiap individu yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut. Sedangkan
George Terry mengartikan pengorganisasian sebagai the establishing of effective behavioral relationships among persons so
that they may work together efficiently and again personal satisfactions for
the purpose of achieving some goal or objective (usaha untuk menciptakan hubungan
perilaku yang efektif di antara orang-orang agar mereka dapat bekerjasama
secara efisien sehingga dapat diperoleh kepuasan pribadi demi tujuan mencapai
sasaran tertentu).
Dengan
kata lain, pengorganisasian adalah proses penentuan tugas-tugas apa yang akan
dilakukan, siapa yang akan melakukannya, bagaimana tugas-tugas tersebut akan
dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan di mana keputusan akan diambil.
Pengorganisasian adalah fungsi pengumpulan dan pengalokasian sumber daya, serta
strukturisasi tugas untuk memenuhi rencana organisasi.
Pengarahan
adalah usaha untuk mendorong dan mengarahkan semua bawahan agar mau bekerjasama
dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. Fungsi pengarahan (beberapa penulis
menggunakan istilah penggerakan) berasal dari terjemahan kata actuating/directing/leading. Fungsi ini
meliputi motivasi, kepemimpinan, komunikasi, penghargaan, dan pengembangan
sumber daya manusia. Pengarahan dimaksudkan agar para karyawan mau bekerja
secara sukarela dengan hati yang ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi.
Fungsi
pengarahan dapat diterapkan setelah rencana, organisasi, dan karyawan sudah
ada. Hal yang harus diperhatikan dalam penerapan fungsi pengarahan adalah
bahwasannya manusia sebagai karyawan adalah makhluk yang kompleks: setiap
individu mempunyai sifat dan kemauan yang khas, baik pikiran, perasaan, harga
diri maupun cita-citanya.
Pengendalian
adalah proses pengaturan berbagai faktor di dalam suatu organisasi agar sesuai
dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. Fungsi pengendalian dapat dilakukan
melalui pengukuran-pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan.
Melalui proses pengawasan, semua kegiatan yang dilaksanakan dapat dinilai
apakah telah sesuai dan tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan.
Berdasarkan
berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwasannya proses manajemen
memiliki unsur-unsur wadah (berupa organisasi), orang-orang (minimal dua), dan
tujuan. Jadi, secara sempit manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan dua
orang atau lebih yang terikat oleh peraturan-peraturan yang telah disepakati
bersama dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Secara luas,
manajemen dapat diartikan sebagai suatu usaha dan kegiatan bersama untuk
mengelola segala sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi.
No comments:
Post a Comment